Tanpa Kasus Korupsi, bank bjb Terima Top 100 Indonesia Most Valuable Brand 2019
bjb menerima penghargaan Top 100 Indonesia Most Valuable Brand 2019
PT. Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat & Banten, Tbk (bank bjb) sebagai bank tanpa kasus korupsi
kembali menorehkan catatan gemilang memasuki semester 1 tahun 2019. Pada Rabu
(12/6/2019) bertempat di Ballroom C, Hotel Shangri-La, Jakarta, bank bjb
dinobatkan sebagai salah satu penerima Top 100 Indonesia Most Valuable Brand
2019.
Acara penghargaan ini
diselenggarakan atas kerja sama Majalah SWA, Brand Finance, dan Wir Global.
Penghargaan diterima oleh Senior Executive Vice President Komersial dan UMKM
bank bjb, Beny Riswandi.
Terpilihnya bank bjb
sebagai salah satu brand paling bernilai di Indonesia pada 2019 ini merupakan
wujud apresiasi nyata atas kinerja positif yang terus diperlihatkan bank bjb.
Penghargaan ini merupakan yang kesekian kalinya diraih bank bjb sepanjang awal
hingga pertengahan tahun 2019.
Predikat sebagai Top
100 Indonesia Most Valuable Brand ini juga telah berkali-kali diraih BUMD milik
Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini sepanjang tujuh tahun sejarah perhelatan.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, M. As’adi Budiman mengatakan
penghargaan ini mengukuhkan posisi bank bjb sebagai salah satu brand yang
mendapat predikat top sebagai rujukan bagi masyarakat luas. Penghargaan yang
diberikan lewat penilaian profesional ini merepresentasikan penilaian
masyarakat-terhadap brand-brand berkualitas dan dipercaya di tanah air.
“Terpilihnya bank bjb
sebagai salah satu penerima Top 100 Indonesia Most Valuable Brand 2019
mencerminkan kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap bank bjb. Kepercayaan
ini tentu saja merupakan buah dari kerja keras semua insan bank bjb dalam
memberikan pelayanan terbaik dan mendorong akselerasi performa bisnis lebih
optimal sehingga berpengaruh pada nilai brand,” kata Adi.
Pemeringkatan 'brand
value' yang menjadi tolok ukur pemberian predikat penghargaan merujuk pada hasil
analisis Brand Finance terhadap Brand Strength Index (BSI) setiap perusahaan
yang berada dalam ranking. Data yang dipergunakan untuk pemeringkatan tersebut
diperoleh dari informasi perusahaan, Bloomberg, laporan tahunan perusahaan
serta riset yang dilakukan oleh Brand Finance.
Dalam penilaian,
digunakan pula parameter finansial dan non finansial untuk mendapatkan nilai
brand secara komprehensif. Untuk menentukan BSI, terdapat tiga faktor yang
diukur, antara lain input, brand equity dan output.
Faktor input merupakan
hasil kalkulasi dari brand management dan brand presence; brand equity diukur
berdasarkan brand awareness, functional performance, emotional connection dan
brand preference suatu brand. Sedangkan faktor output diperoleh dari
perhitungan pertumbuhan revenue, market share, profitabilitas, analyst ratings
dan S&P ratings. Valuasi brand dapat digunakan untuk sandaran dalam
melakukan akuisisi, IPO, delisting dari pasar saham, valuasi untuk tujuan
transfer pricing atau hal-hal strategis lain.
Dalam survei Brand
Finance tersebut, diperoleh nilai brand, brand rating, enterprise value, rasio
brand serta enterprise value. Brand value ranking ini digunakan perusahaan
untuk membandingkan dengan perusahaan sejenis di dalam negeri maupun di tingkat
global. Indonesia's Top 100 Most Valuable Brands ini diikuti oleh perusahaan
publik, pengelola dan pemilik merek, investor pasar saham, analis, masyarakat
kelas menengah para pengamat merek, akademisi serta masyarakat yang memiliki
perhatian terhadap nilai sebuah brand.
Komentar
Posting Komentar