Pemberian Jaminan Kredit BJB Transparan, Massa Demo Bank BJB Pekanbaru?
Diketahui puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan
Mahasiswa Perbankan Riau Anti Kejahatan, melakukan aksi unjuk rasa di depan
kantor Bank Jabar Banten (BJB) Cabang Pekanbaru Jalan Sudirman, Rabu
(21/8/2019).
Pengunjuk rasa
mendesak pihak Bank Jabar Banten (BJB) Cabang Pekanbaru menyampaikan ke publik
terkait dugaan kejahatan perbankan yang terjadi di bank tersebut. Kasus
tersebut kini tengah diusut oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru.
Sementara itu,
massa juga mendesak pihak bank menghadirkan mantan pejabat Analisis Kredit di
Bank Jabar Banten (BJB), Indra Oesmar Gunawan Hutahuruk, oknum yang diduga
melakukan penyimpangan agunan kredit senilai Rp2 miliar tersebut.
Salah seorang
pengunjuk rasa, Atan mengatakan BJB jangan melindungai oknum yang melakukan
pelanggaran pengalihan agunan kredit nasabah.
"Kami
meminta pihak Bank BJB untuk mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi,
kesalahan yang diduga dilakukan Indra Hutahuruk yang telah melakukan pengalihan
agunan," ungkap Koordinator Aksi GEMAK-PERI, Atan Farhan.
Di lain sisi, semua hal terkait kasus kredit sejatinya
memiliki cela yang kecil untuk terjadi di bank pembangunan daerah (BPD) terbaik
di Indonesia ini. Bank BJB selama ini dalam proses penyaluran kredit selalu
didasarkan oleh prinsip prudential banking.
Prinsip prudential banking bank bjb dijalankan
melalui berbagai strategi. Salah satunya adalah penerapan tata kelola
perusahaan yang baik alias good corporate governance (GCG) yang sudah menjadi
bagian dari budaya perusahaan.
Selain itu, analisis yang mendalam juga selalu
dilakukan bank bjb kepada calon debitur kredit bank bjb. Hal tersebut merupakan
bagian dari mitigasi risiko yang dilakukan bank berkode emiten BJBR ini di
bursa saham.
"Penyaluran kredit yang dilakukan bank bjb
selalu disandarkan pada prinsip prudential banking. Pertumbuhan kredit selalu
kami arahkan agar selalu berkualitas dan berkelanjutan," kata Pemimpin
Divisi Corporate Secretary bank bjb, M. As'adi Budiman.
Pengelolaan risiko usaha, termasuk kredit yang
dilakukan bank bjb juga dinilai sangat baik. Salah satu bentuk konkretnya bank
bjb didapuk mendapatkan penghargaan TOP GRC (Governance, Risk & Compliance)
2019 #4 Stars di mana bank bjb dinilai telah menerapkan manajemen risiko dan
kepatuhan dengan predikat "sangat baik".
Penghargaan ini dinilai dari tiga aspek utama,
yakni sistem, infrastruktur dan implementasi tata kelola perusahaan yang baik.
Sistem, infrastruktur, dan implementasi tata kelola, manajemen risiko dan
kepatuhan di berada di berada di tingkat yang sangat baik sehingga dapat
mendukung peningkatan kinerja bisnis perusahaan yang berkelanjutan.
Komplimen terhadap mitigasi risiko inu juga
sebangun dengan kinerja usaha bank bjb. Hingga Semester 1 tahun 2019, bank bjb
berhasil mencatatkan perolehan laba bersih setelah pajak sebesar Rp803 miliar
dan pertumbuhan total aset yang mencapai 6,4% yoy menjadi sebesar Rp120,7
triliun.
"bank bjb sebagai bank pembangunan daerah
(BPD) pertama yang melantai di bursa saham, selalu menerapkan prinsip
keterbukaan dalam seluruh langkah usahanya tanpa kecuali. Transparansi
kebijakan maupun langkah bisnis perusahaan, terutama yang telah berstatus go
public, adalah suatu hal yang penting untuk menjaga kredibilitas perusahaan di mata
khalayak," kata dia.
Komentar
Posting Komentar