Plt Dirut BJB Dipanggil Polda Jabar
![]() |
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) yang juga merangkap sebagai Plt Dirut Bank BJB, dipanggil oleh Polda Jawa Barat. Terkait dugaan pelanggaran analisa kredit dimana Kantor cabang dan KCP tidak melakukan analisa sesuai SOP dan analisa yang layak, khususnya kredit konstruksi.
Pemanggilan Plt Dirut bjb AM berdasarkan SP LIDIK/294/III/2019/DITRESKRIMSUS. Sementara itu, salah seorang petugas Krimsus Polda Jabar saat dikonfirmasi, Jumat (26/4/2019) membenarkan adanya pemanggilan AM tersebut, namun tidak menjelaskan lebih lanjut terkait kasus apa, sebab surat pemanggilan terhadap AM sendiri baru dikirim.
Pada masa jabatan Direktur Kepatuhan, yang bersangkutan (AM) tidak melakukan pungsi management resiko dengan permasalahan-permasalahan Resiko Operasional diantaranya tidak dibentuknya cadangan CKPN sehingga terdapat kekurang pembentukan cadangan, OPEX dan Bopo yang tinggi. Kemudian, Resiko Kredit tidak dilakukannya analisa dan kajian penyebab tingginya NPL Kredit komersial, Mikro,dan KPR juga tidak adanya kajian serta fungsi pengawasan atas kepatuhan kredit, sehingga timbul kredit bermasalah khususnya kredit Konsumer dimana banyak terdapat praktek pencaloan kredit pension di wilayah Bandung maupun kredit pegawai di Jakarta.
”Disini terlihat jelas bahwa direktur kepatuhan dan management resiko tidak menjalankan fungsinya, namun yang terjadi seolah hal ini merupakan kebijakan direktur utama lama dan menyalahkannya, dimana seharusnya orang yang paling bertanggung jawab atas kondisi adalah direktur kepatuhan itu sendiri, dikarenakan merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dalam operasional bank dengen direktur utama,” tandasnya.
Namun terlepas dari hal tersebut, Agus Mulyana sebagai Direktur Kepatuhan berhasil menerapkan pola manajemen risiko bank bjb dengan kualitas kredit perseroan yang terjaga baik. Selain itu, bank bjb berhasil menjaga non performing loan (NPL) pada level 1,7%. Angka ini lebih baik dari rata-rata NPL industri perbankan nasional hingga Mei 2019 yakni sebesar 2,61%. Tangan dingin Agus Mulyana juga mampu membawa bank bjb meraih penghargaan TOP GRC 2019 #4 Stars karena dinilai telah menerapkan manajemen risiko dan kepatuhan yang sangat baik. Penghargaan ini dinilai dari tiga aspek utama, yakni sistem, infrastruktur dan implementasi tata kelola perusahaan.
Agus Mulyana memang memiliki kredibilitas dan kemampuan yang luar biasa dalam memimpin divisi kepatuhan, berperan penting dalam meningkatkan kinerja bank pembangunan daerah terbaik di Indonesia ini.
Agus Mulyana lahir di Bandung tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 2007. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan bank bjb sejak 2019. Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain:
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko bank bjb(2015–2019)
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb(2014–2015)
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko bank bjb(2015–2019)
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb(2014–2015)
Komentar
Posting Komentar